Monumen Mata Pena yang menjadi tanda keberadaan Markas Darurat Tentara Pelajar di Front Barat pada Perang Kemerdekaan I, 1947 secara fisik telah selesai dibuat dalam jangka waktu lebih dari 6 tahun sejak peletakan batu pertama awal Maret 2002. Monumen ini digagas oleh alm. Ibu Atiatoen yang saat itu bertugas sebagai Staf Putri, melengkapi kepengurusan markas yang diketuai oleh Moedojo dan Tjiptardjo dari Markas Pusat Pelajar Tugu Kulon Yogyakarta, bersama Bapak Agustinus Reksodihardjo yang merupakan putra pendeta GKJ saat itu, Reksodihardjo. Cerita tentang hal ini ada di sini
Meski telah diselesaikan, Monumen Mata Pena belum diresmikan dan diserah-terimakan kepada Majelis maupun warga GKJ yang memiliki otoritas atas lahan dan bangunan di kompek gereja tsb. Karena itu, Bapak Agustinus Reksodihardjo selaku penggagas mengutus anggota keluarganya, mas Samikun, untuk berkordinasi dengan saya selaku ahli waris almarhumah Ibu Atiatoen. Pertemuan singkat kami, saya diharapkan menyiapkan berbagai hal yang berkaitan dengan rencana peresmian tanggal 2 September 2013. Satu materi yang kami bahas adalah pembuatan prasasti sebagaimana layaknya kelengkapan suatu monumen atau tugu peringatan. Mengingat kondisi kesehatan Bapak Agustinus Reksodihardjo dan anggota TP lain yang masih hidup relatif terganggu karena faktor usia, maka untuk memudahkan penyamaan persepsi dengan semua pihak yang mengetahui hal ihwal Monumen Mata Pena dimohon kesediaannya untuk mencermati dan mengoreksi rancangan bentuk maupun isi prasasti.
- Persembahan dari TP untuk warga GKJ Kebumen sebagai ungkapan terima kasih keluarga besar ex Tentara Pelajar Bridgade XVII yang telah membantu upaya pengoperasian Markas Darurat.
- Prasasti tentang nana-nama anggota Tentara Pelajar yang gugur dalam pertempuran di sekitar desa Sidobunder pada Perang Kemerdekaan RI. Daftar nama yang akan dicantumkan adalah daftar yang disusun oleh Bp. Djokowoerjo Sastradipradja selaku pelaku yang selamat dan menjadi petunjuk jalan pencarian serta pengambilan jenasah korban. Kisah selengkapnya ada di sini
Rincian isi tulisan dalam Prasasti Persembahan (1) maupun Nama Anggota TP yang gugur di Palagan Sidobunder adalah sebagai berikut:
Utusan Bp. Agustinus Reksodihardjo, mas Samikun (kanan)
Peresmian direncanakan akan dilaksanakan pada hari/tanggal : Senin, 2 September 2013 sekaligus memperingati 66 tahun Pertempuran Sidobunder 2 September 1947. Dalam sisa waktu sekitar 4 bulan, kami berharap ada masukan dari para pelaku dan/atau anggota keluarga pelaku agar dapat menyempurnakan niat memuliakan para syuhada Tentara Pelajar yang gugur di medan laga tsb demi tegaknya NKRI dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Semoga.
Mas Toto matur nuwun informasi dan foto melalui blogspotnya. Sudah saya copy dan diaturkeun Bapak Agustinus R.
nuwun
Mas Samikun
sama2 mas...semoga manfaat. amien.
mas, apakah ada informasi tentang regu namanya "semut marabunta" di tentara pelajar ? terima kasih.
Sejauh pengetahuan sa yang sangat terbatas, nama regu sifatnya sangat banyak dan beragam. Mungkin saja nama itu sebutan internal semacam sandi.